![]() |
Ceramah UAS di Dinas Kesehatan Riau |
Pertama, Nabi Ibrahim rasional
Ketika masyarakat menyembah berhala. Nabi Ibrahim memastikan mereka berpikir rasional dengan menghancurkan berhala-berhala sesembahan mereka, ternyata berhala mereka tak berdaya menolong dirinya, apalagi menyelamatkan orang lain. Terkait sikap terhadap covid-19, tindakan rasional, setiap orang yang mau selamat, mesti menjalani protokoler kesehatan.
Kedua, Filosofi nama Nabi Ibrahim
Ibrahim, berasal dari bahasa Ibrani yang berderivasi dalam bahasa Arab Abu Rahim, seorang Bapak yang sangat penyayang kepada anak-anak. Ketika para nakes perawat pasien covid-19, tidak langsung pulang ke rumah, itu sebenarnya wujud mereka sayang kepada keluarga dan anak.
Ketiga, Berdoa tak pernah putus
Meski berdoa sampai 86 tahun, Nabi Ibrahim tak putus asa meminta dikaruniakan anak oleh Allah. Jangan pernah putus asa dalam berharap, karena setiap munajat pasti dikabulkan Allah sebagaimana panjangnya penantian Ibrahim tak pernah jemu dalam berdoa. Akhirnya lahirlah Nabi Ismail lalu disusul oleh Nabi Ishaq.
Keempat, Puncak dari cinta mampu berbagi
Meski sangat cinta kepada anak, ketika disuruh sembelih, Nabi Ibrahim tunduk taat menjalankan. Karena cinta kepada Allah, tiada yang berat bagi Nabi Ibrahim untuk menyerahkan apa yang dicinta. Terkait harta, Ibrahim suka makan bersama tetangga.
Kelima, Nabi Ibrahim mengajarkan tawakkal tertinggi
Ketika Ibrahim harus berangkat ke Negeri Syam untuk berdakwah, tak ada rasa khawatir ketika meninggalkan anak dan istri di tanah tandus tak ada tanaman, sumber air, dan tak ada orang lain. Dia yakin kepada Allah, Sang Pencipta dan Pengatur kehidupan, dan menyerahkan seutuhnya kepada Allah untuk menjaga, melindungi, dan mengurus keluarga yang ditinggalkannya.
Kadis Kesehatan Provinsi Riau, Dra. Hj. Mimi Yuliani Nazir, Apt., MM., sangat berbahagia didatangi oleh Yayasan Tabung Wakaf Umat bersama Ustadz Abdul Somad. Sudah lama kami ingin mengundang beliau, tapi hari ini baru bisa mendengar langsung ceramah Ustadz. Dulu Ustadz sering kesini, sehingga familiar dengan Diskes Provinsi Riau. Kadis berharap agar protokoler kesehatan tetap menjadi perhatian bersama, karena wabah belum berakhir. Mari jaga keselamatan diri dan orang lain. Saling menjaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar